SALATIGA – Sekitar 3.000 orang mengikuti operasi katarak gratis yang diselenggarakan yayasan berskala internasional, Jhon Fawcet Foundation (JFF) bekerja sama dengan Hotel Laras Asri, kemarin. Kegiatan yang digelar di Hotel Laras Asri, tersebut diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Salatiga. Ketua Panitia Bakti Sosial, Haryanto mengatakan, operasi katarak gratis bagi masyarakat berlangsung tiga hari. Selain operasi untuk penderita katarak, juga dibagikan 1.600 buah kacamata dan puluhan penggantian bola mata palsu serta pemeriksaan kesehatan mata gratis. Peserta operasi mata gratis ini datang dari Kudus, Boyolali, Demak, Temanggung, dan Kabupaten Semarang. Kegiatan ini murni bersifat sosial tidak ada muatan apapun. FKUB dilibatkan karena kegiatan ini untuk semua golongan lintas agama tanpa membeda-bedakan. FKUB yang memilih para peserta untuk mengikuti operasi ini, kata Haryanto.
Project Manager JFF, Komang Wardana menambahkan, yayasannya telah bergerak di bidang sosial, khususnya kesehatan sejak tahun 1991 yang berpusat di Bali. Sejauh ini, yayasannya telah mendatangi seluruh wilayah di Indonesia. Kegiatan ini dalam rangka membantu pemerintah dalam pelaksanaan operasi mata gratis. Kmai baru kali pertama menggelar kegiatan serupa di Kota Salatiga. Di Pulau Jawa, sejauh ini Provinsi Jatim yang sering kami datangi. Provinsi lain termasuk Papua juga sudah kami datangi, imbuh dia. 25 Tenaga Medis Ditambahkan, dengan sasaran penderita katarak karena temuan dan data penyebab kebutaan di Indonesia sekitar 4 persen karena penyakit katarak. Hingga saat ini, yayasannya telah melakukan operasi terhadap 58.000 pasien katarak. Kegiatan bakti sosial ini, kami juga menggandeng sejumlah komunitas di Salatiga seperti FKUB, NU, dan Muhammadiyyah. Adapun tenaga medis yang kami terjunkan sebanyak 25 orang dan empat dokter mata dari Persatuan Dokter Mata Indonesia Cabang Jateng. Direktur Laras Asri Resort and Spa Salatiga, Bambang Kiswanto mengatakan pihaknya menggandeng yayasan berskala internasional John Fawcet Foundation (JFF) yang berpusat di Bali. Melihat animo peserta cukup tinggi, kemungkinan tahun depan bisa diselenggarakan lagi, ucap Bambang. Kunardi (65), salah satu peserta, mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. Ia menderita katarak hampir lima tahun, sudah operasi dua kali dan sekarang ikut periksa. Saya berharap acara sosial semacam ini dapat rutin dilakukan, ujarnya.